Tuesday, April 19, 2016

Penertian Fungsi Dan Jenis-jenis Alenia


BAB II

PEMBAHASAN

1. ALINEA

A. PENGERTIAN ALINEA

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3, dari terbitan Departemen Pendidikan Nasional tertera penjelasan bahwa alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok kedalam atau jarak spasi yang lebih. Dalam kamus tersebut alinea diartikan pula sebagai paragraf.

Bila ditelaah pengertian alinea, seperti yang tercantum dalam sumber tersebut, dapat ditarik simpulan. Simpulannya adalah alinea berisi “sesuatu” dan penulisan alinea selalu dimulai dengan baris yang baru yang dimajukan atau indentation.

Menurut pengamatan penulis, ada beberapa ciri atu karakteristik alinea antara lain sebagai berikut:

Ø Setiap alinea mengandung makna, pesan, pikiran atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.

Ø Alinea umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat.

Ø Alinea adalah satu kesatuan ekspresi[1] pikiran.

Ø Alinea adalah kesatuan yang koheren dan padat.

Ø Kalimat-kalimat pada alinea tersusun secara logis[2] dan sistematis[3].





Berdasarkan penganalisisan atas beberapa sumber yang memberikan keterangan tentang alinea serta dilengkapi atau dipadukan dengan hasil pengamatan penulis terhadap karakteristik alinea, sampailah penulis pada suatu simpulan bahwa definisi alinea sebagai berikut:

Alinea adalah seperangkat kalimat yang tersusun logis dan sistematis yang merupakan satu kesatuan akspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.

B. FUNGSI ALINEA

Sesuatu yang bersifat abstrak lebih sukar dipahami daripada sesuatu yang lebih kecil dan konkret. Pada dasarnya, pemahaman adalah memahami bagian-bagian kecil serta hubungan antar bagian-bagian itu dalam rangka keseluruhan. Karangan pun dapat dikatagorikan sebagai sesuatu yang abstrak. Untuk memahaminya, karangan perlu dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan nama alinea.

Berdasarkan penjelasan di atas, tersirat dua fungsi alinea, yaitu ke-1 sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan, ke-2 memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok.  Penulisan alinea yang terencana baik selalu bersifat logis dan sistematis. Alinea yang tersusun baik merupakan alat bantu, baik bagi pengarang maupun bagi pembaca. Seperangkat kalimat itu akan mengembangkan jalan pikirannya secara sistematis pula. Fungsi alinea yang ke-3 adalah memungkinkan pengarang melahirkan jalan pikirannya secara sistematis. Dan fungsi alinea yang ke-4 adalah mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur pikiran pengarang serta memahaminya.

Alinea yang baik selalu berisi ide pokok. Ide pokok itu merupakan bagian yang integral dari ide pokok yang terkandung dalam keseluruhan karangan. Ide pokok alinea tidak hanya merupakan bagian dari ide pokok keseluruhan, tetapi juga memiliki relevansi dan menunjang ide pokok tersebut. Melalui ide pokok yang tersirat dari setiap alinea, pembaca akan sampai pada pemahaman total isi karangan. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa fungsi alinea ke-5 adalah sebagai penanda pikiran baru dimulai.





C. UNSUR-UNSUR ALINEA

Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca, alinea harus tersusun secara logis dan sistematis. Alat bantu untuk menciptakan susunan logis dan sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas (punch-line).

Keempat unsur penyusun alinea tersebut terkadang muncul secara bersamaan, dan terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.

1. Alinea yang Memiliki Empat Unsur, alinea jenis ini terdiri atas :

a.       Tarnsisi (berupa kata, kelompok kata [klausa], dan atau kalimat);

b.      Kalimat topik;

c.       Kalimat pengembang;

d.      Kalimat penegas.

2. Alinea yang Memiliki Tiga Unsur, alinea jenis ini terdiri atas :

a.       Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);

b.      Kalimat topik;

c.       Kalimaat pengembang.

3. Alinea yang Memiliki Dua Unsur, alinea jenis ini terdiri atas :

a.       Kalimat topik;

b.      Kalimat pengembang.







1.      Transisi

Transisi adalah mata rantai penghubung antar alinea. Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua alinea yang berdekatan. Kata-kata tradisional merupakan petunjuk bagi pembaca kearah mana ia sedang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah suatu alinea baru bergerak searah dengan ide pokok sebelumnya. Oleh karena itu, beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi[4] dan kesatuan antar bab,antar sub bab,dan antar alinea dalam suatu karangan.

Tarnsisi tidak harus selalu ada dalam setiap alinea. Kehadiran transisi dalam alinea bergantung pada pertimbangan pengarang. Bila pengarang merasa perlu ada transisi demi kejelasan informasi, transisi wajar ada. Sebaliknya, bila pengarang bisa mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi, transisi tidak perlu hadir dalam alinea tersebut.

Transisi tidak hanya terdapat pada alinea, tetapi terdapat juga dalam kalimat, antar alinea, antar sub bab, antar bab. Bila transisi terdapat antar sub bab, transisi berfungsi menghubungkn ide pokok dalam sub bab tersebut. Bila transisi terdapat pada antar bab, transisi berfungsi sebagai jembatan penghubung ide pokok dalam bab yang berdekatan tersebut.

Ada dua cara untuk mewujudkan hubungan di antara dua alinea. Pertama secara implisit[5], dan ke dua secara eksplisit[6]. Hubungan implisit tidak dinyatakan oleh penanda transisi tertentu. Walaupun demikian, hubungan antar alinea masih dapat dirasakan. Hubungan eksplisit dinyatakan oleh alat penanda transisi tertentu, seperti : kata, termasuk juga klausa, dan kalimat.

a.      Transisi Berupa Kata

Alat penanda transisi berupa kata dan klausa sangat banyak jenisnya. Secara garis besar, alat penanda transisi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1)      Penanda Hubungan Kelanjutan

Maksudnya adalah kata penghubung untuk melanjutkan penjelasan dari kalimat sebelumnya. Contoh : dan, lagi, serta, lagi pula, tambahan lagi,





Sedangkan jika contoh penanda transisi yang berupa kata lagi pula adalah sebagai berikut.

Lagi pula, munculnya para pemipin muda sangat diharapkan oleh masyarakat.

2)      Penanda hubungan Urutan Waktu

Maksudnya yaitu kata yang menerangkan waktu terkait dengan informasi pada kalimat atau alinea. Contoh: dahulu, kini, sekarang, sebelum, setelah, sesudah, kemudian.

Sedangkan untuk contoh penanda transisi yang berupa kata sementara itu adalah sebagai berikut.

Kemudian, persiapan pelantikan anggota DPRD akan mulai dilakukan oleh panitia pelaksana pada hari selasa.

3)      Penanda Klimaks

Maksudnya penanda klimaks[7] adalah akhir dari penjelasan atau penjabaran suatu kalimat atau ide pokok. Contoh: paling…, se..nya, ter…

contoh penada transisi yang berupa kata terakhir adalah sebagai berikut.

Terakhir, dia berdagang buah-buahan pada usia 18 tahun.

4)      Penanda Perbandingan

Ini merupakan penjelasan yang disampaikan penulis melalui cara pengibaratan atau percontohan agar pembaca mudah memahami ide pokok tersebut. Contoh: sama,  seperti, ibarat, bak, bagaikan.

Contoh penanda transisi yang berupa kata bagaikan adalah sebagai berikut.

Bagaikan seorang ahli,ia mulai melukis di atas kanvas.

5)      Penanda Kontras

Yaitu kalimat yang berlawanan dengan kalimat sebelumnya. Contoh: tetapi , biarpun, walupun, sebaliknya.





Contoh penanda transisi yang berupa kata sebaliknya adalah sebagai berikut.

Sebaliknya, mereka terlihat kurang antusias untuk berpartisipasi sebagi pemilih pada pemilu tahun ini.

6)      Penanda Urutan Jarak

Contoh : di sini, di situ, di sana, dekat, jauh, sebelah…

Contoh penanda transisi yang berupa kata di sana adalah sebagai berikut.

Di sana, telah berdiri tegak sebuah monumen yang mengenang kepahlawanansebuah bangsa.

7)      Penanda Ilustrasi

Contoh : umpama, contoh, misalnya

Contoh penanda transisi yang berupa kata misalnya sebagai berikut.

Misalnya, pembangunan tidak akan berjalan tanpa adanya kerja sama semua pihak.

8)      Penanda Sebab Akibat

Contoh : karena, sebab, oleh karena itu, akibatnya.

Contoh penanda transisi yang berupa kata akibatnya adalah sebagai berikut.

Akibatnya,semua anggota terkena hukuman.

9)      Penanda Kondisi Pengandaian

Contoh : jika, kalau, jikalau, andai kata, seandainya

contoh penanda kata transisi yang berupa kata seandainya adalah sebagi berikut.

Seandainya, waktu dapat diulang, aku ingin keluargaku kembali berkumpul.



10)  Penanda Simpulan

Contoh: simpulannya, ringkasnya, garis besarnya, rangkumannya.

Contoh penanda transisi yang berupa kata ringkasnya adalah sebagai berikut.

Ringkasnya, semua kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar.

a.      Transisi Berupa Kalimat

Transisi jenis kedua ini lebih dikenal dengan istilah “LEADIN-SENTENCES” (KALIMAT PENUNTUN). Kalimat ini berfungsi ganda, yaitu sebagai tranisi dan sebagai pengantar topik utama yang akan doperbincangkan.

Kalimat penuntun tidak berfungsi sebagai pengganti kalimat topik. Letaknya selalu mendahului kalimat topik. Bila dalam suatu alinea terdapat kalimat penuntun sebagai transisi, kalimat topik terdapat setelah kalimat penuntun tersebut.

Contoh :

(1)Ringkasnya,tata bahasa meliputi 3 hal,yaitu fonologi,morfologi,dan sintaksis.(2)Fonologi berhubungan dengan studi tata bunyi,morfologi mengenai tata kata,dan sintaksis membicarakan tata kalimat.

Keterangan:

Kalimat penutun (1),   Kalimat topik (2)

2.      Kalimat Topik

Ada berbagai istilah yang sama maknanya dengan kalimat topik. Dalam bahasa inggris, kita mengenal istilah-istilah, major point, main idea, central idea, dan topic sentence. Keempatnya bermakna sama mengacu kepada pengertian kalimat topik. Dalam bahasa Indonesia, kita pun mengenal istilah-istilah, seperti pikiran utama, pokok pikiran, ide pokok, dan kalimat pokok. Keempatnya juga mengandung makna yang sama, yaitu mengacu pada kalimat topik.

Kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok alinea dala bentuk umum atau abstrak. Contoh: (1) Sial benar saya hari ini.

 (2) Harga barang-barang bergerak naik.

Contoh ke-(1) menyatakan kesialan seseorang. Kesialan tersebut baru berupa pernyataan abstrak[9] yang harus diuraikan kedalam contoh-contoh yang konkret. Demikian pula contoh ke-(2), harga barang naik masih bersifat umum. Yang perlu diperjelas adalah berapa naiknya untuk setiap barang. Dengan begitu, akan jelas pengertian yang terdapat pada kalimat topik.

Ada 4 kemungkinan letak kalimat topik dalam satu alinea. Kemungkinan pertama kalimat topik berada di awal alinea, segera setelah transisi, jika transisi ada pada alinea tersebut. Kemungkinan kedua, kalimat topik berada di bagian akhir alinea. Kemungkinan ketiga, kalimat topik berada di awal dan di akhir. Kemungkinan keempat, kalimat topik tersebar di seluruh alinea.

3.      Kalimat Pengembang

Sebagian besar, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu alinea termasuk kalimat pengembang. Susunan kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok. Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis[10], biasanya menyangkut hubungan antara benda atau kejadian dan waktu. Urutannya masa lalu, kini, dan yang akan datang.

Bila pengembangan kalimat topik berhubugan dengan jarak (spacial), hal ini biasanya menyangkut hubungan antara benda, peristiwa atau hal, dan ukuran jarak. Urutannya dimulai dari jarak yang paling dekat, lebih jauh, dan paling jauh. Bila pengembangan kalimat topik berhubungan dengan sebab akibat, kemungkinan urutannya sebab dinyatakan lebih dahulu, lalu diikuti akibatya. Atau sebaliknya, akibatnya dinyatakan pertama-tama baru dipaparkan sebabnya. Penyusunan urutan kalimat pengembang yang berdasarkan urutan nomornya dimulai dari kejadian pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.





Contoh :

Pada pagi hari, suasana lingkungan rumah Andi begitu indah. Di sekitar rumah berjajar pepohonan yang menambah keteduhan. Sementara itu, kicau burung menambah semaraknya pagi itu. Di kejauhan, terlihat gunung tangkuban perahu yang penuh misteri. Sungguh, pagi yang indah dan hangat.

4.      Kalimat Penegas

Kalimat penegas adalah unsur alinea yang keempat dan terakhir. Unsur pertama adalah transisi, unsur kedua adalah kalimat topik, dan unsur ketiga adalah kalimat pengembang.

Fungsi kalimat penegas ada dua. Pertama, kalimat penegas sebagai pengulang atau penegas kembali kalimat topik. Kedua,  kalimat penegas sebagai daya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan untuk menghilangkan kejemuan.

Kedudukan kalimat penegas dalam suatu alinea tidak bersifat mutlak. Kalimat penegas ada bila pengarang merasa memerlukannya untuk menujang kejelasan informasi. Kalimat penegas tidak ada bila pengarang memandang kehadirannya tidak diperlukan. Selain itu, kalimat penegas tidak ada bila pengarang merasa kejelasan informasi tidak terganggi tanpa adanya kalimat penegas.

Bila kita perbandingkan kedudukan kalimat penegas dengan kedudukan kalimat topik dan kalimat pengembang, terdapat beberapa persamaan dan beberapa perbedaan. Jumlah kaliamat penegas dan kalimat topik sama. Makna yang terkandung dalam kalimat penegas dan kalimat topik kurang lebih sama, tetapi mungkin diutarakan dengan redaksi yang berbeda.

Fungsi kalimat penegas tidak mutlak dalam suatu alinea, sedang fungsi kalimat topik dan kalimat pengembang bersifat mutlak dalam setiap alinea. Makna yang terkandung dalam kalimat penegas dan kalimat topik bersifat konkret sebagai penjabaran dari makna kalimat penegas dan kalimat topik.

Sebagai contoh, baca kembali alinea contoh pada subbab Pengembangan. Di akhir alinea tersebut,terdapat kalimat penegas,yaitu kalimat:

Sungguh, pagi yang indah dan hangat.

A.    JENIS-JENIS ALINEA

Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea, dapat ditentukan jenis alinea yang akan dibuat.



1.      Alinea deduktif

Apabila ide pokok di tempatkan pada bagian awal alinea, maka alinea ini disebut deduktif. Contoh:

Ini tentang gaya hidup para wakil rakyat kita di Senayan (1). Baru-baru ini heboh beredar berita tentang gaya hidup para wakil rakyat kita (2). Mobil mewah yang berhaga milliaran rupiah, yang membuat rumah rakyat di Senayan itu seperti showroom mobil     mewah (3). Ada Alphard, Hummer dan Bentley (4). Publikpun heboh (5). Saya berfikir, padahal kita lah yang diwakili mereka, dan mereka adalah wakil kita, tapi kenapa yang merdeka hanya mereka yang sebagai wakil kita?(6)

Keretangan : (1) Adalah kalimat pertama yang menjadi ide pokok.

2.      Alinea induktif

Apabila ide pokoknya ditempatkan pada bagian akhir,maka alinea ini disebut induktif. Contoh:

Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit (1). Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksa sakitnya (2). Harta peninggalan suaminya semakin sedikit, karena untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biaya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih sekolah (3). Anaknya yang pertama dan yang ke dua masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan anaknya yang ke tiga masih duduk di bangku SMA. Sungguh berat beban hidupnya (5).

Keterangan : (5) Adalah kalimat yang menjadi ide pokok.





3.      Alinea campuran

Alinea yang ide pokoknya secara simultan[12] ditempatkan pada bagian awal dan akhir disebut alinea campuran. Biasanya ide yang terdapat pada bagian akhir merupakan pengulangan ide yang terdapat pada bagian awal. Contoh:

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor resiko yang paling besar seseorang untuk menderita penyakit jantung kororner (1). Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya (2). Dalam hal ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik (3). Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner (4).

Keterangan: (1) dan (4) adalah kalimat yang menjadi ide pokok.

4.      Alinea deskriptif

Pada jenis alinea ini ide pokok tidak ditempatkan pada salah satu kalimat yang membangun alinea karena tidak ada satu pun yang lebih penting daripada ide lainnya. Ide pokoknya merupakan kesimpulan tersirat yang tidak dicantumkan pada alinea tersebut. Jadi, ide pokok disini tidak dinyatakan secara eksplisit.

Contoh:

Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku. Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjajar rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang di sampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO. Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. Buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah komputer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini.

Jenis alinea dapat pula ditentukan berdasarkan cara kita mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atau keruntunan ide.      Jenis alinea tersebut adalah:

a.       Alinea definisi

b.      Alinea contoh

c.       Alinea perbandingan

d.      Alinea anlogi

e.       Alinea klimaks atau induktif

f.        Alinea anti klimaks atau deduktif

g.      Alinea campuran

h.      Alinea sebab akibat

i.        Alinea proses

j.        Alinea deskriptif

Berikut ini diberikan contoh untuk setiap alinea.

a.       Alinea/Paragraf Definisi, contoh :

Loyalitas pelanggan adalah suatu sikap dan prilaku seseorang untuk tetap bertahan dalam membeli sesuatu pada toko yang diyakininya sebagai toko yang dapat dipercaya, baik tentang harga maupun tentang kualitas barag. Meskipun banyak toko-toko baru yang bermunculan, ia tetap menjadi pelanggan yang setia pada toko itu betapapun gencarnya usaha pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan lain, keyakinannya tidak goyah terhadap toko yang dilangganiya.

Ide pokok pada alinea atau paragraf ini merupakan suatu definisi yang terdapat pada bagian awal. Jadi, alinea ini merupakan alinea definisi dan juga alinea deduktif.

b.      Alinea contoh, contoh:

Perubahan telah terjadi pada industri tradisional. Berbagai jenis peralatan produk baru seperti mesin potong, mesin pres, mesin bor, mesin bubut mesin las kini telah meningkat kapasitasnya dengan berlipat ganda. Kapasitas mesin potong pada industri modern telah banyak meningkat sebanyak ribuan kalilipat selama 1900-an. Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya logam yang tetap keras meskipun dioprasikan dalam kecepatan sangat tinggi. Disamping itu, telah tercipta pula mesin-mesin peralatan yang sangat kuat untuk mendukung proses tersebut.

Ide pokok pada alinea diatas dikembangkan dengan menggunakan contoh. Ide pokok terdapat pada bagia awal jadi alinea ini juga merupakan alinea deduktif.

c.        Alinea perbandingan, contoh :

Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat primitive dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada di lingkungannya, maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya ,yaitu berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk memeperolehnya.

Ide pokok pada alinea ini terdapat pada bagian awal. Ide diungkapkan secara perbandingan pada contoh diatas. Ide yang dibandingkan dengan cara memperoleh barang-barang, alat, dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan antara masyarakat primitif dan masyarakat modern.

d.      Alinea analogi, contoh :

Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan ilmiah. Bahasa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang diungkapakan dalam karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab itu, sebelum karangan itu sampai ketangan pembaca, penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun dari segi gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnya stuktur satuan kata ,frasa klausa, kalimat, dan alinea  juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsur-unsur bahasa tersebut ,besar kemungkinan pembaca tidak dapat memahami gagasan ilmiah yang disampaikannya itu dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangakat, orang yang akan berpergian dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang berkaitan dengan rem , versneling, roda, ban, bensin dan sebagainya. Kalau perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.

Ide pokok pada alinea diatas terdapat pada bagian awal. Jadi alinea ini termasuk alinea deduktif. Pengungkapan ide dijelaskan dengan membandingkan ide pokok (bahasa sebagai alat) secara analogi dengan menggunakan hal lain yang sama karakternya dengan bahasa sebagai alat dalam penulisan karangan ilmiah, yaitu kendaraan (mobil) sebagai alat untuk mencapai tempat tujuan dengan selamat.

e.       Alinea Klimaks atau Induktif, contoh :

Pendanaan bank diperoleh dari berbagai sumber, yaitu yang bersumber dari pemilik bank, dari masyarakat penanam modal, dari masyarakat sebagai nasabah. Setiap pihak menyandang dana mempunyai kepentingan dalam roda kegiatan aliran arus dana. Tidak ada di antara mereka yang mau dirugikan dalam kebijakan pelasanaan kegiatan tersebut. Masing-masing mengharapkan keuntungan sesuai dengan ketentuan dan cara-cara yang lazim. Oleh sebab itu, majemen perbankan yang sehat memegang peranan penting dalam pengelolaan dana yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penghimpunan, penyaluran, serta pengendalian dana sehingga tidak ada pihak yang dikecewakan.

Ide pokok pada alinea di atas terdapat pada bagian akhir yang merupakan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan sebelumnya (klimaks). Pengungkapan ide dijelaskan dengan hubungan sebab akibat.

f.        Alinea Anti Klimaks atau Deduktif, contoh :

Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah masalah keuangan. Produksi barang dan jasa melimpah-limpah ditawarkan kepada masyarakat, sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli dan memperolehnya sangat terbatas. Penghasilan mereka rata-rata jauh lebih rendah daripada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Oleh sebab itu, mereka tidak bisa memperoleh semua barang dan jasa yang diperlukan.

Ide pokok pada alinea diatas terdapat pada bagian awal. Jadi alinea ini termasuk alinea deduktif . Ide dikembangkan dengan hubungan sebab-akibat. Kalimat ketiga menyatakan adanya penyebab masalah ekonomi. Kalimat terakhir mengandung ide yang menyatakan akibat dari pernyataan pada kalimat ketiga. Hal ini dipertegas pula oleh adanya ungkapan penghubung oleh sebab itu sebagai penanda adanya hubungan kolerasi secara eksplisit.

g.      Alinea Campuran, contoh :

Koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan kesejahteraan ekonomi anggotanya. Mencari keuntungan besar tidak menjadi tujuan utamanya. Modalnya dikumpulkan dari anggotanya. Kegiatan usahanya juga dilakukan oleh anggotanya. Keuntungan yang diperoleh pada usaha ini juga diperuntukan bagi anggotanya. Oleh sebab itu, bila usaha ini dilakukan dengan baik dan jujur, koperasi ini betul-betul dapat menyejahterakan keadaan ekonomi anggotanya.

Ide pokok alinea terdapat pada kalimat awal dan akhir. Jadi, alinea ini merupakan alinea campuran alinea deduktif dan induktif yang disingkat dengan sebutan alinea campuran.         Ide pada kalimat akhir alinea ini merupakan penegasan terhadap ide yang diungkapkan pada kalimat awal. Jadi, ide pokok pada alinea ini tetap satu. Kaitan ide antar kalimat yang membentuk alinea ini dinyatakan secara eksplisit, yaitu dengan menggunakan akhiran (-nya) yang mengacu pada koperasi sebagai suatu badan usaha.

h.      Alinea Sebab Akibat

Lihat contoh (Alinea Anti Klimaks atau Deduktif) di atas.

i.        Alinea Proses, contoh :

Sebagai suatu fungsi penyediaan jasa, akuntansi merupakan sumber informasi keuangan yang bersifat kuantitatif kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Sebagai suatu sistem informasi, petugas akuntansi (akuntan) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan. Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan data akuntansi sehari-hari. Hari ini perlu dilakukan sebagi pedoman untuk membuat keputusan ekonomis.



j.        Alinea Deskriptif, contoh:

Suatu lembah dikelilingi tebing terjal yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pepohonan. Beberapa ekor kera bermain sambil berlompatan di antara batang pohon. Di tengah lembah terdapat sebuah sungai yang airnya jernih dan sejuk. Sungai itu tidak terlalu dalam. Beberapa orang remaja berjingkrak menyrbrangi sungai sambil bergurau. Di pinggir sungai juga banyak remaja berjalan-jalan dan ada juga yang sedang mengabadikan pemandangan alam yang indah itu dengan kameranya. Sebagian ada yang duduk di bawah naungan pohon yang rindang sambil bercengkrama. Udara di lembah itui sangat sejuk. Sungguh suatu pemandangan yang indah dengan suasana yang menyenangkan.

Ide pada alinea di atas dikembangkan secara deskriptif. Tidak ada salah satu kalimat yang mengandung ide pokok. Walaupun secara eksplisit tidak dinyatakan ide pokoknya pada alinea ini, pembaca alinea ini dapat mengetahui ide pokoknya adalah suatu lokasi pariwisata yang sangat indah yang sering dikunjungi oleh para remaja pada waktu hari libur. Jadi, ide pokok pada alinea deskriptif tetap ada, hanya tidak dinyatakan secara eksplisit. Ide pokok dapat diketahui pembaca dengan cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diungkapkan pada alinea ini.



E. KRITERIA ALINEA

Bila kita berbicara tentang kualitas suatu alinea, mau tidak mau kita dihadapkan pada seperangkat syarat-syarat alinea yang baik. Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar alinea termasuk kategori baik, di antaranya:

(1) Satu alinea terdiri atas beberapa kalimat.

(2) Alinea tersebut mengandung satu ide pokok.

(3) Ide yang diungkapkan dalam kalimat-kalimat yang membangun alinea tersebut saling berkaitan sehingga terlihat koherensi secara berkesinambungan, serta urutan yang logis dan runtun.

(4) Pengungkapan kelompok ide dalam alinea tersebut merupakan satu kesatuan yang padu.

(5) Alinea tertulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

(6) Struktur alinea harus bervariasi disesuaikan dengan latar belakang pembaca, sifat media tempat alinea (karangan) diterbitkan serta sifat dan tuntutan kalimat topik.



2.     TEMA

A.    PENGERTIAN TEMA

Tema adalah pokok pikiran dari sebuah karya sastra. Apabila kita membaca salah satu karya sastra, misalnya cerpen atau novel, kita sering merasakan adanya suatu konsep sentral yang dikembangkan dalam cerita. Konsep sentral itu diceritakan oleh pengarang dengan maksud hendak menyampaikan gagasan, atau pikiran utama. Jika Anda pernah menemukan hal tersebut berarti Anda telah menemukan tema dari karya sastra tersebut. Tapi tahukah Anda apa itu pengertian tema? Berikut ini beberapa pengertian tema menurut para ahli.

1.     Pengertian tema menurut Tarigan

Tarigan (1993:125) mengemukakan bahwa  tema adalah pandangan hidup yang tertentu atau perasaan tertentu mengenai kehidupan atau rangkaian nilai-nilai tertentu yang membentuk atau membangun dasar/gagasan utama dari suatu karya sastra.

2.     Pengertian tema menurut Aminudin

Aminudin (1995:91) mengemukakan bahwa tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptanya.

3.     Pengertian tema menurut Rusyana

Sedangkan Rusyana (1988:67) berpendapat bahwa tema adalah:

  1. Dasar atau makna sebuah cerita,
  2. Dandangan hidup tertentu atau perasaan tertentu yang membentuk atau membangun dasar gagasan utama suatu karya sastra,
  3. Semua fiksi yang harus mempunyai dasar atau tema yang merupakan sasaran tujuan.

Berdasarkan uraian di atas, maka kami simpulkan bahwa pengertian tema adalah gagasan pokok yang mendasari cerita dan memiliki kedudukan yang dominan sehingga dapat mempersatukan unsur secara bersama-sama membangun sebuah karya sastra.

Berikut adalah beberapa contoh tema:

Ø  Penentuan kualitas minyak goreng untuk beberapa kali pemakaian berdasarkan uji kekentalannhya.



B.     SUMBER TEMA

Sumber tema dapat bersumber dari:

1)      Pengalaman

2)      Penelitian atau pengamatan

3)      Pendapat atau keyakinan

4)      Daya khayal atau imajinasi (khusus karangan fiksi)



C.    SYARAT TEMA YANG BAIK

1.      Tema menarik perhatian penulis

Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus-menerus mencari data untuk memcahkan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

2.      Tema dikenal atau diketahui dengan baik

Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, maka penulis akan berusaha untuk selalu mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu semakin bertambah. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasai sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

3.      Bahan-bahannya dapat diperoleh

Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapan memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

4.      Tema dibatasi ruang lingkupnya

Tema yang sangat umu dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya, akan lebih bijaksana apabila dibatasi ruang lingkupnya.



3. KERANGKA KARANGAN

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

A.    Narasi

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.

Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.

  • Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
  • Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.



  • Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.

  1. (What) Apa yang akan diceritakan,
  2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
  3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
  4. (Who) Siapa pelaku ceritanya
  5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
  6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.

Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.

Contoh

Contoh narasi berisi fakta: saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi

B.     Deskripsi

Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang". Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya kerawah dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.

C.    Eksposisi

Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi: * Menentukan topik/tema, * Menetapkan tujuan, * Mengumpulkan data dari berbagai sumber, * Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih











Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Contoh

Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:

  • Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
  • Peranan majalah dinding di sekolah
  • Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.

Contoh karangan eksposisi pada umumnya:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

D.    Argumentasi

Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan alinea yang ditulis bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisannya, argumentasi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan objektif dimana disertakan contohnya, proses analisa sebab-akibat. Sedangkan tujuan argumentasi adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut benar dan terbukti.



Contoh tulisan argumentasi:

Menurut Rohim, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi, sebaiknya masuk SMK saja. Dia mengingatkan sejumlah resiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, maka Ia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN, maka mustahil bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Hingga pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk bekerja.



Dilihat dari struktur informasinya, dalam alinea argumentasi akan kita temukan di antaranya:

·         Pendahuluan, bertujuan menarik perhatian pembaca, memusatkan pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar alasan argumentasi itu dikemukakan.

·         Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam alinea argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran dalam tubuh argumentasi harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusunan fakta, dan jalan pikiran yang logis.

·         Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran dmemang dapat diterima sebagai suatu yang logis.



E.     Persuasi

Persuasi adalah bentuk pengaruh sosial, dan juga merupakan proses pembimbingan di sendiri atau orang lain terhadapa penerimaan ide, sikap, atau tindakan dengan cara yang rasional dan simbolik (meskipun tidak selalu logis). Tujuan dari persuasi lebih  mengutamakan kesepakatan atau penyesuaian kepercayaan antara penulis dan pembaca. Jadi bagi penulis, persuasi tidak hanya mempertahankan argumen semata, yang cenderung menciptakan konflik kepercayaan dengan pembaca.













Contoh tulisan persuasi:

Kata orang bijak, dengan seni hidup ini menjadi indah. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup ini menjadi mudah. Tetapi yang membuat kita terarah adalah agama. Agama itu kunci dalam kehidupan.

Masyarakat Tarakan adalah masyarakat hiterogen, dalam artian bahwa masyarakat Tarakan memeluk agama yang berbeda-beda. Di sana ada pemeluk Islam, Kristen, Nasrani, Budha dan Hindu. Dalam konteks kita sebagai pemeluk yang mayoritas Islam, mari bersama-sama menjadi suri tauladan bagi pemeluk Agama lain. Sebab Islam mengajarkan Hablum Minannaas.





























BAB III

PENUTUP

D.    KESIMPULAN

Ditinjau dari segi kalimat dan ide yang terkandung di dalamnya, alinea dapat didefinisikan sebagai berikut. Alinea adalah seperangkat kalimat yang mengandung sekelompok ide yang saling berkaitan dan bernaung di bawah satu ide pokok. Ditinjau dari segi penampilannya dalam suatu wacana, alinea adalah bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau oleh jarak spasi yang lebih dari jarak spasi baris kalimat-kalimat lainnya.

Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea, alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif, alinea induktif, alinea campuran, alinea deskriptif. Dan berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atau keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya alinea definisi, alinea contoh, alinea perbandingan, alinea analogi, alinea klimaks atau induktif, alinea anti klimaks atau deduktif, alinea campuran alinea sebab-akibat, alinea proses, alinea deskriptif.

Untuk menyusun alinea secara logis dan sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas (punch-line). Keempat unsur penyusun alinea tersebut, terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.

E.     SARAN

Karya yang kami susun ini bukanlah karya yang sempurna tapi sesuatu yang lahir dari kerja keras. Tentunya kerja keras penyusun bukan tanpa kekurangan hasilnya ini. Maka kami senantiasa mengharapkan masukan dan kritikan rekan-rekan pembaca, dan mudah-mudahan rekan-rekan semua dapat menggali terus konsep mengenai alinea dan keruntunan ide agar kita dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang hal tersebut. Mudah-mudahan dengan terciptanya makalah ini khususnya bagi penyusun umumnya untuk para pembaca bisa mengembangkan atau membuat sebuah alinea yang baik berdasarkan kriteria yang ada.

DAFTAR PUSTAKA



Tarigan,Djago.2009.Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung:Angkasa.

Nazar,Noerzisri A.2004.Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah.Bandung:Humaniora Utama Press(HUP).





























GLOSARIUM

1. Ekspresi       : Pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb).

2. Logis            : Pemikiran yang masuk akal.

3. Sistematis     : Usaha untuk meguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.

4. Koherensi     : Tersusunnya uraian atau pandangan sehingga bagian-bagiannya berkaitan satu dengan yang lain.

5. Implisit         : Termasuk (terkandung) di dalamnya (meskipun tidak dinyatakan secara jelas atau terang-terangan).

6. Eksplisit       : Gamblang, jelas, tidak berbelit-belit (sehingga orang dapat menangkap maksudnya dengan mudah salah dalam memahami ide pokok.

8. Klimaks       : Puncak dari suatu hal, ujung penjelasan informasi atau ide pokok.

9. Abstrak        : Gambaran atau penjelasan ide pokok secara umum.

10. Konkret      : Penjelasan atau penulisan yang secara rinci atau langsung pada satu keterangan.

11. Kronologis : Penjelasan proses terjadinya suatu peristiwa tertentu.

12. Simultan     : Terjadi atau berlaku pada waktu yang bersamaan; serentak

No comments:

Post a Comment