BAB
II
PEMBAHASAN
1. ALINEA
A. PENGERTIAN ALINEA
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3, dari terbitan Departemen Pendidikan
Nasional tertera penjelasan bahwa alinea adalah bagian wacana yang
mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis
ditandai oleh baris pertama yang menjorok kedalam atau jarak spasi yang lebih. Dalam
kamus tersebut alinea diartikan pula sebagai paragraf.
Bila
ditelaah pengertian alinea, seperti yang tercantum dalam sumber tersebut, dapat
ditarik simpulan. Simpulannya adalah alinea berisi “sesuatu” dan penulisan
alinea selalu dimulai dengan baris yang baru yang dimajukan atau indentation.
Menurut
pengamatan penulis, ada beberapa ciri atu karakteristik alinea antara lain
sebagai berikut:
Ø Setiap alinea mengandung makna, pesan, pikiran atau ide
pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
Ø Alinea umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat.
Ø Alinea adalah satu kesatuan ekspresi[1] pikiran.
Ø Alinea adalah kesatuan yang koheren dan padat.
Ø Kalimat-kalimat pada alinea tersusun secara logis[2] dan sistematis[3].
Berdasarkan
penganalisisan atas beberapa sumber yang memberikan keterangan tentang alinea
serta dilengkapi atau dipadukan dengan hasil pengamatan penulis terhadap
karakteristik alinea, sampailah penulis pada suatu simpulan bahwa definisi
alinea sebagai berikut:
Alinea
adalah seperangkat kalimat yang tersusun logis dan sistematis yang merupakan
satu kesatuan akspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang
tersirat dalam keseluruhan karangan.
B. FUNGSI ALINEA
Sesuatu yang
bersifat abstrak lebih sukar dipahami daripada sesuatu yang lebih kecil dan
konkret. Pada dasarnya, pemahaman adalah memahami bagian-bagian kecil serta
hubungan antar bagian-bagian itu dalam rangka keseluruhan. Karangan pun dapat
dikatagorikan sebagai sesuatu yang abstrak. Untuk memahaminya, karangan perlu
dipecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan nama alinea.
Berdasarkan
penjelasan di atas, tersirat dua fungsi alinea, yaitu ke-1 sebagai penampung dari
sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan, ke-2
memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok. Penulisan alinea yang terencana baik selalu
bersifat logis dan sistematis. Alinea yang tersusun baik merupakan alat bantu, baik
bagi pengarang maupun bagi pembaca. Seperangkat kalimat itu akan mengembangkan
jalan pikirannya secara sistematis pula. Fungsi alinea yang ke-3 adalah
memungkinkan pengarang melahirkan jalan pikirannya secara sistematis. Dan
fungsi alinea yang ke-4 adalah mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur pikiran
pengarang serta memahaminya.
Alinea yang
baik selalu berisi ide pokok. Ide pokok itu merupakan bagian yang integral dari
ide pokok yang terkandung dalam keseluruhan karangan. Ide pokok alinea tidak hanya
merupakan bagian dari ide pokok keseluruhan, tetapi juga memiliki relevansi dan
menunjang ide pokok tersebut. Melalui ide pokok yang tersirat dari setiap
alinea, pembaca akan sampai pada pemahaman total isi karangan. Dalam hal ini, dapat
dikatakan bahwa fungsi alinea ke-5 adalah sebagai penanda pikiran baru dimulai.
C. UNSUR-UNSUR ALINEA
Alinea
adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang
dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan
jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima
oleh pembaca, alinea harus tersusun secara logis dan sistematis. Alat bantu untuk
menciptakan susunan logis dan sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun
alinea, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic
sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat
penegas (punch-line).
Keempat
unsur penyusun alinea tersebut terkadang muncul secara bersamaan, dan terkadang
pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
1. Alinea yang Memiliki Empat Unsur, alinea jenis ini terdiri atas :
a. Tarnsisi (berupa kata, kelompok kata
[klausa], dan atau kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimat pengembang;
d. Kalimat penegas.
2. Alinea yang Memiliki Tiga Unsur, alinea jenis ini terdiri atas :
a. Transisi (berupa kata,kelompok
kata,atau kalimat);
b. Kalimat topik;
c. Kalimaat pengembang.
3. Alinea yang Memiliki Dua Unsur, alinea jenis ini terdiri atas :
a. Kalimat topik;
b. Kalimat pengembang.
1.
Transisi
Transisi
adalah mata rantai penghubung antar alinea. Transisi berfungsi sebagai
penghubung jalan pikiran dua alinea yang berdekatan. Kata-kata tradisional
merupakan petunjuk bagi pembaca kearah mana ia sedang bergerak atau
mengingatkan pembaca apakah suatu alinea baru bergerak searah dengan ide pokok
sebelumnya. Oleh karena itu, beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi
berfungsi sebagai penunjang koherensi[4] dan kesatuan antar bab,antar sub bab,dan
antar alinea dalam suatu karangan.
Tarnsisi
tidak harus selalu ada dalam setiap alinea. Kehadiran transisi dalam alinea
bergantung pada pertimbangan pengarang. Bila pengarang merasa perlu ada transisi
demi kejelasan informasi, transisi wajar ada. Sebaliknya, bila pengarang bisa
mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi, transisi tidak perlu
hadir dalam alinea tersebut.
Transisi
tidak hanya terdapat pada alinea, tetapi terdapat juga dalam kalimat, antar
alinea, antar sub bab, antar bab. Bila transisi terdapat antar sub bab, transisi
berfungsi menghubungkn ide pokok dalam sub bab tersebut. Bila transisi terdapat
pada antar bab, transisi berfungsi sebagai jembatan penghubung ide pokok dalam
bab yang berdekatan tersebut.
Ada dua cara
untuk mewujudkan hubungan di antara dua alinea. Pertama secara implisit[5], dan ke dua secara eksplisit[6]. Hubungan implisit tidak dinyatakan
oleh penanda transisi tertentu. Walaupun demikian, hubungan antar alinea masih
dapat dirasakan. Hubungan eksplisit dinyatakan oleh alat penanda transisi
tertentu, seperti : kata, termasuk juga klausa, dan kalimat.
a.
Transisi
Berupa Kata
Alat penanda
transisi berupa kata dan klausa sangat banyak jenisnya. Secara garis besar, alat
penanda transisi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1) Penanda Hubungan Kelanjutan
Maksudnya adalah kata penghubung
untuk melanjutkan penjelasan dari kalimat sebelumnya. Contoh : dan, lagi,
serta, lagi pula, tambahan lagi,
Sedangkan
jika contoh penanda transisi yang berupa kata lagi pula adalah sebagai
berikut.
Lagi
pula,
munculnya para pemipin muda sangat diharapkan oleh masyarakat.
2) Penanda hubungan Urutan Waktu
Maksudnya yaitu kata yang menerangkan
waktu terkait dengan informasi pada kalimat atau alinea. Contoh: dahulu,
kini, sekarang, sebelum, setelah, sesudah, kemudian.
Sedangkan
untuk contoh penanda transisi yang berupa kata sementara itu adalah
sebagai berikut.
Kemudian,
persiapan pelantikan anggota DPRD akan mulai dilakukan oleh panitia pelaksana
pada hari selasa.
3) Penanda Klimaks
Maksudnya penanda klimaks[7] adalah akhir dari penjelasan atau
penjabaran suatu kalimat atau ide pokok. Contoh: paling…, se..nya,
ter…
contoh
penada transisi yang berupa kata terakhir adalah sebagai berikut.
Terakhir, dia berdagang buah-buahan
pada usia 18 tahun.
4) Penanda Perbandingan
Ini merupakan penjelasan yang
disampaikan penulis melalui cara pengibaratan atau percontohan agar pembaca
mudah memahami ide pokok tersebut. Contoh: sama, seperti, ibarat, bak, bagaikan.
Contoh
penanda transisi yang berupa kata bagaikan adalah sebagai berikut.
Bagaikan seorang ahli,ia mulai
melukis di atas kanvas.
5) Penanda Kontras
Yaitu kalimat yang berlawanan dengan
kalimat sebelumnya. Contoh: tetapi , biarpun, walupun, sebaliknya.
Contoh
penanda transisi yang berupa kata sebaliknya adalah sebagai berikut.
Sebaliknya,
mereka terlihat kurang antusias untuk berpartisipasi sebagi pemilih pada pemilu
tahun ini.
6)
Penanda
Urutan Jarak
Contoh : di
sini, di situ, di sana, dekat, jauh, sebelah…
Contoh
penanda transisi yang berupa kata di sana adalah sebagai berikut.
Di sana, telah berdiri tegak sebuah
monumen yang mengenang kepahlawanansebuah bangsa.
7)
Penanda
Ilustrasi
Contoh : umpama,
contoh, misalnya
Contoh
penanda transisi yang berupa kata misalnya sebagai berikut.
Misalnya, pembangunan tidak akan
berjalan tanpa adanya kerja sama semua pihak.
8)
Penanda
Sebab Akibat
Contoh : karena,
sebab, oleh karena itu, akibatnya.
Contoh
penanda transisi yang berupa kata akibatnya adalah sebagai berikut.
Akibatnya,semua anggota terkena hukuman.
9)
Penanda
Kondisi Pengandaian
Contoh : jika,
kalau, jikalau, andai kata, seandainya
contoh
penanda kata transisi yang berupa kata seandainya adalah sebagi berikut.
Seandainya, waktu dapat diulang, aku
ingin keluargaku kembali berkumpul.
10) Penanda Simpulan
Contoh: simpulannya,
ringkasnya, garis besarnya, rangkumannya.
Contoh
penanda transisi yang berupa kata ringkasnya adalah sebagai berikut.
Ringkasnya, semua kegiatan tersebut
dapat dilaksanakan dengan lancar.
a.
Transisi
Berupa Kalimat
Transisi
jenis kedua ini lebih dikenal dengan istilah “LEADIN-SENTENCES” (KALIMAT
PENUNTUN). Kalimat ini berfungsi ganda, yaitu sebagai tranisi dan sebagai
pengantar topik utama yang akan doperbincangkan.
Kalimat
penuntun tidak berfungsi sebagai pengganti kalimat topik. Letaknya selalu
mendahului kalimat topik. Bila dalam suatu alinea terdapat kalimat penuntun
sebagai transisi, kalimat topik terdapat setelah kalimat penuntun tersebut.
Contoh :
(1)Ringkasnya,tata
bahasa meliputi 3 hal,yaitu fonologi,morfologi,dan sintaksis.(2)Fonologi
berhubungan dengan studi tata bunyi,morfologi mengenai tata kata,dan sintaksis
membicarakan tata kalimat.
Keterangan:
Kalimat penutun (1), Kalimat topik (2)
2.
Kalimat
Topik
Ada berbagai
istilah yang sama maknanya dengan kalimat topik. Dalam bahasa inggris, kita
mengenal istilah-istilah, major point, main idea, central idea, dan topic
sentence. Keempatnya bermakna sama mengacu kepada pengertian kalimat topik.
Dalam bahasa Indonesia, kita pun mengenal istilah-istilah, seperti pikiran
utama, pokok pikiran, ide pokok, dan kalimat pokok. Keempatnya juga mengandung
makna yang sama, yaitu mengacu pada kalimat topik.
Kalimat
topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok alinea dala bentuk umum atau
abstrak. Contoh: (1)
Sial benar saya hari ini.
(2) Harga
barang-barang bergerak naik.
Contoh
ke-(1) menyatakan kesialan seseorang. Kesialan tersebut baru berupa pernyataan abstrak[9] yang harus diuraikan kedalam
contoh-contoh yang konkret. Demikian pula contoh ke-(2), harga barang naik
masih bersifat umum. Yang perlu diperjelas adalah berapa naiknya untuk setiap
barang. Dengan begitu, akan jelas pengertian yang terdapat pada kalimat topik.
Ada 4
kemungkinan letak kalimat topik dalam satu alinea. Kemungkinan pertama kalimat
topik berada di awal alinea, segera setelah transisi, jika transisi ada pada
alinea tersebut. Kemungkinan kedua, kalimat topik berada di bagian akhir
alinea. Kemungkinan ketiga, kalimat topik berada di awal dan di akhir. Kemungkinan
keempat, kalimat topik tersebar di seluruh alinea.
3.
Kalimat
Pengembang
Sebagian
besar, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu alinea termasuk kalimat
pengembang. Susunan kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat
pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti
hakikat ide pokok. Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis[10], biasanya menyangkut hubungan
antara benda atau kejadian dan waktu. Urutannya masa lalu, kini, dan yang akan
datang.
Bila
pengembangan kalimat topik berhubugan dengan jarak (spacial), hal ini
biasanya menyangkut hubungan antara benda, peristiwa atau hal, dan ukuran
jarak. Urutannya dimulai dari jarak yang paling dekat, lebih jauh, dan paling
jauh. Bila pengembangan kalimat topik berhubungan dengan sebab akibat, kemungkinan
urutannya sebab dinyatakan lebih dahulu, lalu diikuti akibatya. Atau
sebaliknya, akibatnya dinyatakan pertama-tama baru dipaparkan sebabnya. Penyusunan
urutan kalimat pengembang yang berdasarkan urutan nomornya dimulai dari
kejadian pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
Contoh :
Pada pagi
hari, suasana lingkungan rumah Andi begitu indah. Di sekitar rumah berjajar pepohonan
yang menambah keteduhan. Sementara itu, kicau burung menambah semaraknya pagi
itu. Di kejauhan, terlihat gunung tangkuban perahu yang penuh misteri. Sungguh,
pagi yang indah dan hangat.
4.
Kalimat
Penegas
Kalimat
penegas adalah unsur alinea yang keempat dan terakhir. Unsur pertama adalah
transisi, unsur kedua adalah kalimat topik, dan unsur ketiga adalah kalimat
pengembang.
Fungsi kalimat
penegas ada dua. Pertama, kalimat penegas sebagai pengulang atau penegas
kembali kalimat topik. Kedua, kalimat
penegas sebagai daya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan untuk
menghilangkan kejemuan.
Kedudukan
kalimat penegas dalam suatu alinea tidak bersifat mutlak. Kalimat penegas ada
bila pengarang merasa memerlukannya untuk menujang kejelasan informasi. Kalimat
penegas tidak ada bila pengarang memandang kehadirannya tidak diperlukan. Selain
itu, kalimat penegas tidak ada bila pengarang merasa kejelasan informasi tidak
terganggi tanpa adanya kalimat penegas.
Bila kita
perbandingkan kedudukan kalimat penegas dengan kedudukan kalimat topik dan
kalimat pengembang, terdapat beberapa persamaan dan beberapa perbedaan. Jumlah
kaliamat penegas dan kalimat topik sama. Makna yang terkandung dalam kalimat
penegas dan kalimat topik kurang lebih sama, tetapi mungkin diutarakan dengan
redaksi yang berbeda.
Fungsi
kalimat penegas tidak mutlak dalam suatu alinea, sedang fungsi kalimat topik
dan kalimat pengembang bersifat mutlak dalam setiap alinea. Makna yang
terkandung dalam kalimat penegas dan kalimat topik bersifat konkret sebagai
penjabaran dari makna kalimat penegas dan kalimat topik.
Sebagai
contoh, baca kembali alinea contoh pada subbab Pengembangan. Di akhir alinea
tersebut,terdapat kalimat penegas,yaitu kalimat:
Sungguh, pagi yang indah dan hangat.
A. JENIS-JENIS ALINEA
Berdasarkan
penempatan ide pokok pada alinea, dapat ditentukan jenis alinea yang akan
dibuat.
1.
Alinea
deduktif
Apabila ide
pokok di tempatkan pada bagian awal alinea, maka alinea ini disebut deduktif. Contoh:
Ini
tentang gaya hidup para wakil rakyat kita di Senayan (1). Baru-baru ini heboh
beredar berita tentang gaya hidup para wakil rakyat kita (2). Mobil mewah yang
berhaga milliaran rupiah, yang membuat rumah rakyat di Senayan itu seperti
showroom mobil mewah (3). Ada
Alphard, Hummer dan Bentley (4). Publikpun heboh (5). Saya berfikir, padahal
kita lah yang diwakili mereka, dan mereka adalah wakil kita, tapi kenapa yang
merdeka hanya mereka yang sebagai wakil kita?(6)
Keretangan : (1) Adalah kalimat pertama yang menjadi
ide pokok.
2.
Alinea
induktif
Apabila ide
pokoknya ditempatkan pada bagian akhir,maka alinea ini disebut induktif. Contoh:
Sejak
suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit (1).
Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksa sakitnya (2). Harta peninggalan
suaminya semakin sedikit, karena untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan,
serta untuk biaya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih
sekolah (3). Anaknya yang pertama dan yang ke dua masih kuliah di sebuah
perguruan tinggi swasta, sedangkan anaknya yang ke tiga masih duduk di bangku
SMA. Sungguh berat beban hidupnya (5).
Keterangan : (5) Adalah kalimat yang menjadi ide
pokok.
3.
Alinea
campuran
Alinea yang
ide pokoknya secara simultan[12] ditempatkan pada bagian awal dan
akhir disebut alinea campuran. Biasanya ide yang terdapat pada bagian akhir
merupakan pengulangan ide yang terdapat pada bagian awal. Contoh:
Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor resiko
yang paling besar seseorang untuk menderita penyakit jantung kororner (1).
Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol,
tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah
tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya (2). Dalam hal
ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik (3). Dengan
demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner (4).
Keterangan: (1) dan (4) adalah
kalimat yang menjadi ide pokok.
4.
Alinea deskriptif
Pada jenis
alinea ini ide pokok tidak ditempatkan pada salah satu kalimat yang membangun
alinea karena tidak ada satu pun yang lebih penting daripada ide lainnya. Ide
pokoknya merupakan kesimpulan tersirat yang tidak dicantumkan pada alinea
tersebut. Jadi, ide pokok disini tidak dinyatakan secara eksplisit.
Contoh:
Siang itu aku sedang duduk santai di
sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah
impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada
usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku. Apotik ini
cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjajar rapi dengan
kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan
disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang
berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang di sampulnya tertulis Informasi
Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.
Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. Buku
ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi
secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah komputer di
meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan
Mei yang panas ini.
Jenis alinea
dapat pula ditentukan berdasarkan cara kita mengembangkan ide dan alat bantu
yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atau keruntunan
ide. Jenis alinea tersebut adalah:
a. Alinea definisi
b. Alinea contoh
c. Alinea perbandingan
d. Alinea anlogi
e. Alinea klimaks atau induktif
f.
Alinea
anti klimaks atau deduktif
g. Alinea campuran
h. Alinea sebab akibat
i.
Alinea
proses
j.
Alinea
deskriptif
Berikut ini diberikan contoh untuk setiap alinea.
a. Alinea/Paragraf
Definisi, contoh
:
Loyalitas pelanggan adalah suatu
sikap dan prilaku seseorang untuk tetap bertahan dalam membeli sesuatu pada toko
yang diyakininya sebagai toko yang dapat dipercaya, baik tentang harga maupun
tentang kualitas barag. Meskipun banyak toko-toko baru yang bermunculan, ia
tetap menjadi pelanggan yang setia pada toko itu betapapun gencarnya usaha
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan lain, keyakinannya tidak goyah terhadap
toko yang dilangganiya.
Ide pokok
pada alinea atau paragraf ini merupakan suatu definisi yang terdapat pada
bagian awal. Jadi, alinea ini merupakan alinea definisi dan juga alinea
deduktif.
b. Alinea
contoh, contoh:
Perubahan telah terjadi pada industri tradisional. Berbagai
jenis peralatan produk baru seperti mesin potong, mesin pres, mesin bor, mesin
bubut mesin las kini telah meningkat kapasitasnya dengan berlipat ganda. Kapasitas
mesin potong pada industri modern telah banyak meningkat sebanyak ribuan
kalilipat selama 1900-an. Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya logam
yang tetap keras meskipun dioprasikan dalam kecepatan sangat tinggi. Disamping
itu, telah tercipta pula mesin-mesin peralatan yang sangat kuat untuk mendukung
proses tersebut.
Ide pokok
pada alinea diatas dikembangkan dengan menggunakan contoh. Ide pokok terdapat
pada bagia awal jadi alinea ini juga merupakan alinea deduktif.
c. Alinea perbandingan, contoh :
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan
modern. Masyarakat primitive dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan
yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya
tidak ada di lingkungannya, maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat
tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang
diperluka untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya ,yaitu
berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan
masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau
membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga
harus dibeli untuk memeperolehnya.
Ide pokok
pada alinea ini terdapat pada bagian awal. Ide diungkapkan secara perbandingan
pada contoh diatas. Ide yang dibandingkan dengan cara memperoleh barang-barang,
alat, dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan antara masyarakat primitif dan
masyarakat modern.
d. Alinea
analogi, contoh
:
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan
ilmiah. Bahasa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang
diungkapakan dalam karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh
sebab itu, sebelum karangan itu sampai ketangan pembaca, penulis karang
tersebut harus memeriksa bahasa yang digunakannya, baik dari segi ketetapan
pemilihan kata dan istilah maupun dari segi gramatikal satuan-satuan struktur
bahasa, misalnya stuktur satuan kata ,frasa klausa, kalimat, dan alinea juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara
tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsur-unsur bahasa tersebut ,besar
kemungkinan pembaca tidak dapat memahami gagasan ilmiah yang disampaikannya itu
dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk
mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangakat, orang yang akan berpergian
dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang
berkaitan dengan rem , versneling, roda, ban, bensin dan sebagainya. Kalau
perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang
bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.
Ide pokok
pada alinea diatas terdapat pada bagian awal. Jadi alinea ini termasuk alinea
deduktif. Pengungkapan ide dijelaskan dengan membandingkan ide pokok (bahasa
sebagai alat) secara analogi dengan menggunakan hal lain yang sama karakternya
dengan bahasa sebagai alat dalam penulisan karangan ilmiah, yaitu kendaraan
(mobil) sebagai alat untuk mencapai tempat tujuan dengan selamat.
e. Alinea
Klimaks atau Induktif, contoh
:
Pendanaan bank diperoleh dari berbagai sumber, yaitu yang
bersumber dari pemilik bank, dari masyarakat penanam modal, dari masyarakat
sebagai nasabah. Setiap pihak menyandang dana mempunyai kepentingan dalam roda kegiatan
aliran arus dana. Tidak ada di antara mereka yang mau dirugikan dalam kebijakan
pelasanaan kegiatan tersebut. Masing-masing mengharapkan keuntungan sesuai
dengan ketentuan dan cara-cara yang lazim. Oleh sebab itu, majemen perbankan
yang sehat memegang peranan penting dalam pengelolaan dana yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penghimpunan, penyaluran, serta pengendalian
dana sehingga tidak ada pihak yang dikecewakan.
Ide pokok
pada alinea di atas terdapat pada bagian akhir yang merupakan kesimpulan dari
pernyataan-pernyataan yang dikemukakan sebelumnya (klimaks). Pengungkapan ide
dijelaskan dengan hubungan sebab akibat.
f.
Alinea Anti Klimaks atau Deduktif, contoh :
Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah masalah
keuangan. Produksi barang dan jasa melimpah-limpah ditawarkan kepada
masyarakat, sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli dan memperolehnya
sangat terbatas. Penghasilan mereka rata-rata jauh lebih rendah daripada
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Oleh sebab itu, mereka tidak bisa
memperoleh semua barang dan jasa yang diperlukan.
Ide pokok
pada alinea diatas terdapat pada bagian awal. Jadi alinea ini termasuk alinea
deduktif . Ide dikembangkan dengan hubungan sebab-akibat. Kalimat ketiga
menyatakan adanya penyebab masalah ekonomi. Kalimat terakhir mengandung ide
yang menyatakan akibat dari pernyataan pada kalimat ketiga. Hal ini dipertegas
pula oleh adanya ungkapan penghubung oleh sebab itu sebagai penanda
adanya hubungan kolerasi secara eksplisit.
g. Alinea
Campuran, contoh
:
Koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan
kesejahteraan ekonomi anggotanya. Mencari keuntungan besar tidak menjadi tujuan
utamanya. Modalnya dikumpulkan dari anggotanya. Kegiatan usahanya juga
dilakukan oleh anggotanya. Keuntungan yang diperoleh pada usaha ini juga
diperuntukan bagi anggotanya. Oleh sebab itu, bila usaha ini dilakukan dengan
baik dan jujur, koperasi ini betul-betul dapat menyejahterakan keadaan ekonomi
anggotanya.
Ide pokok
alinea terdapat pada kalimat awal dan akhir. Jadi, alinea ini merupakan alinea
campuran alinea deduktif dan induktif yang disingkat dengan sebutan alinea campuran. Ide pada kalimat akhir alinea ini
merupakan penegasan terhadap ide yang diungkapkan pada kalimat awal. Jadi, ide
pokok pada alinea ini tetap satu. Kaitan ide antar kalimat yang membentuk
alinea ini dinyatakan secara eksplisit, yaitu dengan menggunakan akhiran (-nya) yang mengacu pada koperasi
sebagai suatu badan usaha.
h. Alinea
Sebab Akibat
Lihat contoh
(Alinea Anti Klimaks atau Deduktif)
di atas.
i.
Alinea Proses, contoh :
Sebagai suatu fungsi penyediaan jasa, akuntansi merupakan
sumber informasi keuangan yang bersifat kuantitatif kepada berbagai pihak yang
berkepentingan. Sebagai suatu sistem informasi, petugas akuntansi (akuntan)
melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan. Perusahaan
harus selalu mengikuti perkembangan data akuntansi sehari-hari. Hari ini perlu
dilakukan sebagi pedoman untuk membuat keputusan ekonomis.
j.
Alinea Deskriptif, contoh:
Suatu lembah dikelilingi tebing terjal yang ditumbuhi oleh
berbagai jenis pepohonan. Beberapa ekor kera bermain sambil berlompatan di
antara batang pohon. Di tengah lembah terdapat sebuah sungai yang airnya jernih
dan sejuk. Sungai itu tidak terlalu dalam. Beberapa orang remaja berjingkrak
menyrbrangi sungai sambil bergurau. Di pinggir sungai juga banyak remaja
berjalan-jalan dan ada juga yang sedang mengabadikan pemandangan alam yang
indah itu dengan kameranya. Sebagian ada yang duduk di bawah naungan pohon yang
rindang sambil bercengkrama. Udara di lembah itui sangat sejuk. Sungguh suatu
pemandangan yang indah dengan suasana yang menyenangkan.
Ide pada
alinea di atas dikembangkan secara deskriptif. Tidak ada salah satu kalimat
yang mengandung ide pokok. Walaupun secara eksplisit tidak dinyatakan ide
pokoknya pada alinea ini, pembaca alinea ini dapat mengetahui ide pokoknya
adalah suatu lokasi pariwisata yang sangat indah yang sering dikunjungi oleh
para remaja pada waktu hari libur. Jadi, ide pokok pada alinea deskriptif tetap
ada, hanya tidak dinyatakan secara eksplisit. Ide pokok dapat diketahui pembaca
dengan cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diungkapkan pada
alinea ini.
E. KRITERIA ALINEA
Bila kita
berbicara tentang kualitas suatu alinea, mau tidak mau kita dihadapkan pada
seperangkat syarat-syarat alinea yang baik. Beberapa syarat yang harus dipenuhi
agar alinea termasuk kategori baik, di antaranya:
(1) Satu
alinea terdiri atas beberapa kalimat.
(2) Alinea
tersebut mengandung satu ide pokok.
(3) Ide
yang diungkapkan dalam kalimat-kalimat yang membangun alinea tersebut saling
berkaitan sehingga terlihat koherensi secara berkesinambungan, serta urutan
yang logis dan runtun.
(4) Pengungkapan
kelompok ide dalam alinea tersebut merupakan satu kesatuan yang padu.
(5) Alinea
tertulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
(6) Struktur
alinea harus bervariasi disesuaikan dengan latar belakang pembaca, sifat media
tempat alinea (karangan) diterbitkan serta sifat dan tuntutan kalimat topik.
2.
TEMA
A. PENGERTIAN
TEMA
Tema adalah
pokok pikiran dari sebuah karya sastra. Apabila kita membaca salah satu karya
sastra, misalnya cerpen atau novel, kita sering merasakan adanya suatu konsep
sentral yang dikembangkan dalam cerita. Konsep sentral itu diceritakan oleh
pengarang dengan maksud hendak menyampaikan gagasan, atau pikiran utama. Jika
Anda pernah menemukan hal tersebut berarti Anda telah menemukan tema dari karya
sastra tersebut. Tapi tahukah Anda apa itu pengertian tema? Berikut ini beberapa
pengertian tema menurut para ahli.
1.
Pengertian tema menurut Tarigan
Tarigan
(1993:125) mengemukakan bahwa tema adalah pandangan hidup yang tertentu
atau perasaan tertentu mengenai kehidupan atau rangkaian nilai-nilai tertentu
yang membentuk atau membangun dasar/gagasan utama dari suatu karya sastra.
2.
Pengertian tema menurut Aminudin
Aminudin
(1995:91) mengemukakan bahwa tema adalah ide yang mendasari suatu cerita
sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya
fiksi yang diciptanya.
3.
Pengertian tema menurut Rusyana
Sedangkan Rusyana (1988:67) berpendapat bahwa tema adalah:
- Dasar atau makna sebuah cerita,
- Dandangan hidup tertentu atau perasaan tertentu yang membentuk atau membangun dasar gagasan utama suatu karya sastra,
- Semua fiksi yang harus mempunyai dasar atau tema yang merupakan sasaran tujuan.
Berdasarkan
uraian di atas, maka kami simpulkan bahwa pengertian tema adalah gagasan
pokok yang mendasari cerita dan memiliki kedudukan yang dominan sehingga dapat
mempersatukan unsur secara bersama-sama membangun sebuah karya sastra.
Berikut
adalah beberapa contoh tema:
Ø Penentuan kualitas
minyak goreng untuk beberapa kali pemakaian berdasarkan uji kekentalannhya.
B. SUMBER TEMA
Sumber tema
dapat bersumber dari:
1)
Pengalaman
2)
Penelitian atau pengamatan
3)
Pendapat atau keyakinan
4)
Daya khayal atau imajinasi (khusus
karangan fiksi)
C. SYARAT TEMA YANG BAIK
1. Tema menarik perhatian penulis
Tema yang
menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus-menerus
mencari data untuk memcahkan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan
didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
2. Tema dikenal atau diketahui dengan baik
Maksudnya bahwa
sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan
prinsip ilmiah yang diketahuinya, maka penulis akan berusaha untuk selalu
mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga
pengetahuannya mengenai masalah itu semakin bertambah. Dalam keadaan demikian,
disertai pengetahuan ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasai sebagai latar
belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh
Sebuah tema
yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita
atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapan
memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya
Tema yang sangat umu dan luas yang
mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya, akan lebih bijaksana
apabila dibatasi ruang lingkupnya.
3. KERANGKA KARANGAN
Karangan merupakan karya tulis hasil dari
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
A. Narasi
Secara
sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau
kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang
menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik
merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga
unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan
berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang
berisi fakta disebut narasi
ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi
sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah
pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung,
ataupun cergam.
Pola narasi
secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
- Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
- Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
- Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi)
cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan,
dan menggali ide. Oleh karena
itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang
dapat disingkat menjadi adik simba.
- (What) Apa yang akan diceritakan,
- (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
- (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
- (Who) Siapa pelaku ceritanya
- (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
- (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Soekarno mengucapkan
pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni
1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil
bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan
ke Bengkulu pada tahun
1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan
kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh
Contoh narasi berisi fakta: saya malam ini
akan tidur dan bangun esok pagi
B.
Deskripsi
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan
suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang
yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan
meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku
dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan
rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari
kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna
hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat
seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan
ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya
seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai
petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang
sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak
bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang". Pagi-pagi sekali dia
berjalan menggiring bebeknya kerawah dekat sawah untuk mencari makan, bebek
yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat
menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang
menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang
berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air
yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon
rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat
indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat
kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling
aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bias
melihat pemandangan yang indah nan damai.
C.
Eksposisi
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya
berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim
disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi: * Menentukan topik/tema, * Menetapkan
tujuan, * Mengumpulkan
data dari berbagai sumber, * Menyusun
kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan
kerangka menjadi karangan eksposisi.
Contoh
Contoh topik
yang tepat untuk eksposisi:
- Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
- Peranan majalah dinding di sekolah
- Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan
eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya
pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan
akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga
perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan
informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang
tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk
eksposisi:
Pada dasarnya
pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing.
Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi
yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing
pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk
menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
D.
Argumentasi
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan
alinea yang ditulis bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam
penulisannya, argumentasi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun
ulasan objektif dimana disertakan contohnya, proses analisa sebab-akibat.
Sedangkan tujuan argumentasi adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau
pendapat tersebut benar dan terbukti.
Contoh tulisan argumentasi:
Menurut
Rohim, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah
masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi, sebaiknya masuk SMK
saja. Dia mengingatkan sejumlah resiko bagi lulusan SMP yang sembarangan
melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi
bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri
masuk SMA, maka Ia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di
SMA. Tanpa lulus UAN, maka mustahil bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.
Hingga pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA
tidak memberi bekal untuk bekerja.
Dilihat dari struktur informasinya, dalam alinea
argumentasi akan kita temukan di antaranya:
·
Pendahuluan, bertujuan menarik perhatian pembaca, memusatkan pembaca
kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar alasan
argumentasi itu dikemukakan.
·
Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan
disampaikan dalam alinea argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga
benar. Kebenaran dalam tubuh argumentasi harus dianalisis, disusun, dan
dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusunan fakta, dan
jalan pikiran yang logis.
·
Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca
bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran dmemang dapat
diterima sebagai suatu yang logis.
E.
Persuasi
Persuasi adalah bentuk pengaruh sosial, dan juga
merupakan proses pembimbingan di sendiri atau orang lain terhadapa penerimaan
ide, sikap, atau tindakan dengan cara yang rasional dan simbolik (meskipun
tidak selalu logis). Tujuan dari persuasi lebih
mengutamakan kesepakatan atau penyesuaian kepercayaan antara penulis dan
pembaca. Jadi bagi penulis, persuasi tidak hanya mempertahankan argumen semata,
yang cenderung menciptakan konflik kepercayaan dengan pembaca.
Contoh tulisan persuasi:
Kata orang
bijak, dengan seni hidup ini menjadi indah. Dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, hidup ini menjadi mudah. Tetapi yang membuat kita terarah adalah
agama. Agama itu kunci dalam kehidupan.
Masyarakat
Tarakan adalah masyarakat hiterogen, dalam artian bahwa masyarakat Tarakan
memeluk agama yang berbeda-beda. Di sana ada pemeluk Islam, Kristen, Nasrani,
Budha dan Hindu. Dalam konteks kita sebagai pemeluk yang mayoritas Islam, mari
bersama-sama menjadi suri tauladan bagi pemeluk Agama lain. Sebab Islam
mengajarkan Hablum Minannaas.
BAB III
PENUTUP
D.
KESIMPULAN
Ditinjau
dari segi kalimat dan ide yang terkandung di dalamnya, alinea dapat
didefinisikan sebagai berikut. Alinea adalah seperangkat kalimat yang
mengandung sekelompok ide yang saling berkaitan dan bernaung di bawah satu ide
pokok. Ditinjau dari segi penampilannya dalam suatu wacana, alinea adalah
bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau oleh
jarak spasi yang lebih dari jarak spasi baris kalimat-kalimat lainnya.
Berdasarkan
penempatan ide pokok pada alinea, alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea
deduktif, alinea induktif, alinea campuran, alinea deskriptif. Dan berdasarkan
cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga
kesinambungan pengungkapan ide atau keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh
bagian, diantaranya alinea definisi, alinea contoh, alinea perbandingan, alinea
analogi, alinea klimaks atau induktif, alinea anti klimaks atau deduktif, alinea
campuran alinea sebab-akibat, alinea proses, alinea deskriptif.
Untuk
menyusun alinea secara logis dan sistematis diperlukan alat bantu berupa
unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat
topik (topic sentence), kalimat pengembang (development sentence),
dan kalimat penegas (punch-line). Keempat unsur penyusun alinea
tersebut, terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang
muncul dalam sebuah alinea.
E.
SARAN
Karya yang
kami susun ini bukanlah karya yang sempurna tapi sesuatu yang lahir dari kerja
keras. Tentunya kerja keras penyusun bukan tanpa kekurangan hasilnya ini. Maka
kami senantiasa mengharapkan masukan dan kritikan rekan-rekan pembaca, dan
mudah-mudahan rekan-rekan semua dapat menggali terus konsep mengenai alinea dan
keruntunan ide agar kita dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
hal tersebut. Mudah-mudahan dengan terciptanya makalah ini khususnya bagi
penyusun umumnya untuk para pembaca bisa mengembangkan atau membuat sebuah
alinea yang baik berdasarkan kriteria yang ada.
DAFTAR
PUSTAKA
Tarigan,Djago.2009.Membina
Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung:Angkasa.
Nazar,Noerzisri
A.2004.Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah.Bandung:Humaniora Utama
Press(HUP).
GLOSARIUM
1.
Ekspresi : Pengungkapan atau proses
menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan,
dsb).
2.
Logis : Pemikiran yang masuk
akal.
3.
Sistematis : Usaha untuk meguraikan dan
merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.
4.
Koherensi : Tersusunnya uraian atau pandangan
sehingga bagian-bagiannya berkaitan satu dengan yang lain.
5.
Implisit : Termasuk (terkandung) di dalamnya
(meskipun tidak dinyatakan secara jelas atau terang-terangan).
6.
Eksplisit : Gamblang, jelas, tidak
berbelit-belit (sehingga orang dapat menangkap maksudnya dengan mudah salah
dalam memahami ide pokok.
8.
Klimaks : Puncak dari suatu hal, ujung
penjelasan informasi atau ide pokok.
9.
Abstrak : Gambaran atau penjelasan
ide pokok secara umum.
10. Konkret : Penjelasan atau penulisan yang secara rinci atau langsung
pada satu keterangan.
11. Kronologis : Penjelasan proses terjadinya suatu peristiwa
tertentu.
12. Simultan : Terjadi atau berlaku pada waktu yang bersamaan; serentak
No comments:
Post a Comment